Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Yesus adalah Imanuel?


Tipologi dalam Kristen digunakan oleh pengarang-pengarang Injil atau para teolog untuk menghubung-hubungkan atau mencocok-cocokkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tokoh-tokoh Bible Perjanjian Lama yang sebenarnya tidak memiliki kaitan sama sekali dengan Yesus dalam Bible Perjanjian Baru. Mereka sebut hasil menghubung-hubungkan atau mencocok-cocokkan tersebut sebagai nubuat tidak langsung, mengapa disebut nubuat tidak langsung? Karena  tidak ada pernyataan Tuhan atau nabi dalam Bible Perjanjian Lama yang menyebutnya sebagai nubuat. Oleh karena itu, nubuat tidak langsung bukanlah sebenar-benarnya nubuat, karena hanya dihasilkan oleh tafsir pribadi dan bukan atas pernyataan Tuhan atau nabi dalam Bible Perjanjian Lama.

Tetapi ada sebagian Tipologi pengarang-pengarang Injil yang memang disebut sebagai nubuat dalam Bible Perjanjian Lama, salah satunya adalah Imanuel. Pengarang Injil Matius menyebut Yesaya 7:14 sebagai pengenapan dari kelahiran Yesus dalam Injil, tetapi bagaimana pun, nama Imanuel tentu tidak dapat disamakan dengan nama Yesus. Oleh karena itu, para apologis Kristen berusaha meyakinkan pada kita bahwa apa yang dimaksud Imanuel di Yesaya 7:14 adalah Yesus dengan cara menjabarkan arti kata Imanuel menjadi Tuhan menyertai kita. Imanuel sebenarnya bukanlah nama satu-satunya dalam Bible yang terkait dengan sebuah nubuat. Ada tiga nama selain Imanuel yang terkait dengan nubuat, diantaranya;

Ismael

Kejadian 16:11  Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.

Yohanes

Lukas 1:13  Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

Yesus

Matius 1:21  Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Ketiga nama di atas masih terkait nubuat, tetapi tidak satu pun nama di atas yang dipahami dengan terlebih dahulu dijabarkan arti namanya, bukan kerena nama-nama tersebut tidak memiliki arti, namun karena nama tersebut telah berkesesuaian dengan nama di ayat-ayat selanjutnya. Keadaan sangat berbeda dengan nama Imanuel. Pengarang Injil Matius menyebut Imanuel dalam Yesaya 7:14 adalah Yesus, tetapi sayangnya nama Imanuel tidak berkesesuaian dengan nama Yesus dalam Injil. Demi menjaga kredibilitas Injil Matius sebagai firman Tuhan, maka para apologis Kristen memperluas nama Imanuel dengan menjabarkan arti namanya. Dengan harapan, semakin luas makna Imanuel (yang berarti Tuhan menyertai kita), dengan berbagai tafsir pendukung, Yesus akan dapat berkesesuaian dengan nama Imanuel yang ada di dalam Bible Perjanjian Lama.

Ada cara lain untuk membuktikan bahwa Imanuel yang ada dalam Yesaya 7:14 bukanlah Yesus, yaitu dengan memperhatikan dengan seksama kronologi nubuat Imanuel ini diucapkan oleh Yesaya, silahkan baca kronologi nubuat Imanuel di bawah ini.

NUBUAT LAHIRNYA IMANUEL

Pada tahun 735 SM, terjadi perang antara Siria yang bersekutu dengan Israel melawan Yehuda ( Yesaya 7:1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.) yang dikenal dengan perang Siro-Ef-raim. Peperangan tersebut disulut oleh keinginan Siria dan Israel menggalang sebuah koalisi dengan Yehuda guna menghadang meluasnya kekuasaan negeri Asyur, namun Ahas ragu dan menolak, maka Siria dan Israel memutuskan untuk memerangi Yehuda dan berusaha mengganti raja Ahas dengan raja yang baru.

Pemerintahan Yehuda adalah pemerintahan yang dipilih oleh Allah, sehingga Ahas beserta rakyatnya yakin bahwa Allah akan menjaganya dari serangan Siria-Israel, namun demikian ketika Siria-Israel telah mengepungnya gentarlah hati Ahas ( Yesaya 7:2 ??.. maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.) Ahas-pun mempunyai inisiatif untuk meminta bantuan kepada Asyur untuk menggagalkan serangan Siria dan Israel.

Kemudian Allah memerintahkan Yesaya (Bagi umat Kristen, Yesaya adalah seorang nabi, tapi bagi umat Islam tidak mengenal nabi Yesaya, untuk itu Al-Islah tetap menulis Yesaya.) untuk menjumpai Ahas guna memberi saran agar Ahas tetap tenang dan tidak takut (Yesaya 7:4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut?) dan tidak meminta bantuan kepada Asyur. Alasannya, pertama, meminta bantuan kepada Asyur tidak akan menjadikan pemerintahan Ahas lebih baik di kemudian hari, kedua, karena Allah akan menjaga pemerintahan Ahas dan menggagalkan pemberontakan Siria dan Israel untuk menghancurkan pemerintahan Ahas ( Yesaya 7:7 : maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi.)

Namun sepertinya Ahas pesimis terhadap apa yang disampaikan Yesaya tentang jaminan dari Allah tersebut, maka untuk meyakinkan Ahas Yesaya menyampaikan nubuat dari Allah tentang tanda-tanda dan saat akan dihancurkannya Siria dan Israel :

Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong. (Yesaya 7:14-16)


Nubuat Yesaya tentang lahirnya seorang anak laki-laki yang bernama Imanuel, sesungguhnya diperuntukkan untuk raja Ahas dan rakyatnya yang ragu atas jaminan dari Tuhan. Jika nubuat ini diperuntukkan untuk raja Ahas dan rakyatnya, maka lahirnya anak yang bernama Imanuel ini PASTI sewaktu raja Ahas dan rakyatnya masih hidup. Sebab akan sangat mustahil, apabila nubuat lahirnya Imanuel yang diperuntukkan untuk raja Ahas dan rakyat, tetapi raja Ahas dan rakyatnya tidak menyaksikan kelahiran Imanuel, tetapi justru disaksikan oleh orang yang lahir ratusan tahun kemudian. Kristen biasanya hanya mengutip Yesaya 7:14-16 tentang lahirnya seorang bernama Imanuel yang sangat kebetulan dilahirkan oleh gadis muda, sama dengan kelahiran Yesus dari rahim gadis muda yang bernama Maria dalam Injil. Oleh karena sama-sama dilahirkan oleh gadis muda, mereka pun beranggapan nubuat Yesaya 7:14-16 tersebut untuk Yesus. Padahal jika mereka mau memperhatian juga ayat sebelumnya, mereka tidak akan tersesat dalam berkesimpulan. Ayat yang saya maksud adalah:

“Sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.” (Yesaya 7:8)

Pada ayat Yesaya 7:8 di atas, Tuhan telah menubuatkan kehancuran Efraim (Israel) yang akan terjadi enam puluh lima tahun setelah nubuat tersebut terucap. Tandanya adalah kelahiran seorang anak laki-laki yang bernama Imanuel, tidak penting apakah anak tersebut harus lahir dari seorang yang terkemuka atau tidak. Yang penting adalah jarak waktu antara nubuat tersebut terucap dan kehancuran Israel, Yang pada saat kehancuran Israel tersebut Imanuel masih kecil. Jadi sangat mustahil dan tidak masuk akal jika anak yang bernama Imanuel ini adalah Yesus. 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Yesus adalah Imanuel?"

  1. Kereen bngeet, ternyata bnyak misteri dlm alkitab. Dan itu sdh tercampur tngan manusia2x jahat.

    BalasHapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.