Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Benarkah Yesus Satu-Satunya Jalan Kebenaran?



Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6)


Ayat yang saya kutip di atas adalah salah satu ayat terfavorit milik Kristen. Sudah tidak terhitung berapa kali dibaca, yang darinya milyaran orang-orang Kristen begitu terpesona, betah berjam-jam duduk di kursi-kursi Gereja, tanpa lelah membaca Bible berlama-lama, yang membuat alasan orang-orang dermawan Kristen membangun Gereja-Gereja, rumah-rumah sakit Kristen, univesitas-universitas Kristen dan yayasan-yayasan Kristen serta banyak lagi yang tidak mungkin saya tulis satu per satu di sini.

Selain itu, ayat tersebut kerap digunakan sebagai “senjata” oleh para teolog  untuk mencegah para domba gembalanya untuk melirik “rumput tetangga” (agama lain) yang terlihat lebih hijau, atau digunakan oleh kaum
misionaris Kristen untuk memurtadkan kaum awam dari agamanya semula dan dari ayat itu pula muncul ungkapan gereja “extra ecclesiam nulla salus”. Tetapi sangat jarang kaum awam baik dari kalangan Kristen sendiri atau dari kalangan non-Kristen mengerti dan memahami apa makna ayat Yohanes 14:6 di atas. Dalam artikel ini saya akan mencoba menafsirkan Yohanes 14:6 agar lebih mudah dimengerti dan dipahami....

Jika Yohanes 14:6 dibaca secara tekstual memang seakan-akan Yesus adalah satu-satunya jalan, jalan yang dimaksud disini bermakna kiasan, yang maksudnya adalah segala hukum, perintah dan larangan. Dalam banyak ayat Perjanjian Lama “jalan” ini diberikan kepada para nabi dan umatnya.

Jalan Tuhan kepada Abraham dan anak turunnya

Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya." (Kejadian 18:19)

Jalan Tuhan kepada Musa dan umatnya

Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu." Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." (Keluaran 33:13-14)

Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia. (Ulangan 8:6)

Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. (Ulangan 26:17)

Jalan Tuhan kepada Daud

sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik. (2 Samuel 22:22)

Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya. (2 Samuel 22:31)

Jalan Tuhan kepada salomo

Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu." (1 raja-raja 3:14)

Jalan Tuhan kepada Ayub

Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. (Ayub 23:11-12)

Jalan Tuhan kepada Yosua

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini. (Zakharia 3:7)

Tidak berbeda dengan Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama, Yesus juga diperintahkan mengikuti “jalan” yang ditunjukkan kepadanya, “jalan” ini tidaklah berbeda dengan “jalan” yang diperintahkan kepada Nabi-Nabi Perjanjian Lama, tapi jika kita mencari di dalam Perjanjian Baru ayat-ayat perintah Allah kepada Yesus untuk mengikuti “jalan” yang ditunjukkan-Nya, itu adalah pencarian yang sia-sia, karena seperti yang kita semua sudah ketahu, Perjanjian Baru ditulis oleh orang-orang untuk mengisahkan perjalanan Yesus dalam mengajarkan Injil, bukan menulis firman Allah kepada Yesus. Perjanjian Baru tidak sama dengan kitab-kitab para Nabi di dalam Perjanjian Lama yang di tulis oleh para Nabi sendiri berdasarkan firman Allah yang mereka terima, yang kemudian di salin oleh para pengikut para Nabi sesudahnya. Seandainya ditemukan sebuah Injil yang ditulis oleh Yesus pastilah kita akan menemukan banyak sekali perintah-perintah Allah kepadanya. Hukum taurat sebagai jalan Tuhan telah ada, dan itu belum cukup tanpa mengakui Yesus sebagai Nabi seorang yang di utus Tuhan, mendengar semua dan melakukan apa yang diajarkannya. Antara Bapa dan Yesus tidak dapat dipisah-pisahkan, mengimani Bapa tapi tidak mengimani Yesus rasul utusan-Nya  adalah sia-sia, keselamatan bukan lagi hanya menjalankan Taurat tapi juga harus mengimani Yesus sebagai Nabi dan Rasul Allah, itulah mengapa Yesus berkata dirinya adalah jalan dan kebenaran dan hidup. 

Yesus adalah nabi pengganti alamiah Yohanes Pembaptis, saat Yohanes Pembaptis masih hidup, Yesus mengakui Beliau sebagai juru selamat, ini dapat di lihat dari bagaimana Yesus mendatangi Yohanes Pembaptis untuk di baptis (Matius 3:13). Tetapi pada saat Yohanes Pembaptis telah wafat dan tidak ada utusan selain dirinya, maka sebagai pengganti Yohanes Pembaptis, Yesus menegaskan dengan ucapannya: ”... Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”, ini Yesus ucapkan lantaran memang tidak ada lagi utusan (Nabi) selain dirinya pada saat itu, sampai kapan? Sampai utusan berikutnya, Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad Saw.

Demikian uraian dari saya, semoga dengan membaca artikel ini anda dapat memahami tafsir sebenar-benarnya ayat Yohanes 14:6 di atas dan dengan begitu saya berharap anda dapat menemukan jalan lurus dan terang dengan lantaran membaca uraian singkat saya ini.    

Subscribe to receive free email updates:

8 Responses to "Benarkah Yesus Satu-Satunya Jalan Kebenaran?"

  1. Isa almasihilah nabi yg terakhir

    BalasHapus
  2. @steven... Nabi terkahir itu tugasnya sempurna tidak akan menjanjikan penolong lain yang akan menuntun manusia kedalam semua kebenaran... ada penolong lain dan ada tuntunan kepada seluruh kebenaran setelah yesus menunjukkan tugasnya belum selesai... Bibel nya di baca pak.

    BalasHapus
  3. ass.. gan sy mau nnya neh, bnrnya di alkitab injil tu ada gk ayat yg nabi isa tu akn trun di akhr zman, sbab rang nasrani tu ko sreng kali ngutip riwayayat dr islam atau hadis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak ayat dalam Injil Kristen yang mengatakan Nabi Isa AS akan turun ke dunia di akhir zaman. Salah satunya; Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (Matius 16:27). Mengapa orang Kristen masih mengutip riwayat dari Islam, itu karena mereka kurang PD saja.

      Hapus
    2. bukannya islam yang mengutip kitab nabi nabi israel? mulai dari yakub sampai yesus itu orang israel semua. Dan semua nama nabi israel itu dijadiin nama arab oleh islam. Dan islam sendiri ada 600 tahun setelah masehi atau setelah kelahiran yesus.

      Hapus
  4. bukannya kristen yang mengutip kitab nabi israel yaitu taurat (Musa) dan zabur (Daud) bahkan banyak sekali jumlahnya. Dan semua nabi israel itu dijadiin nama inggris oleh kristen. Dan isa Sendiri ada 1700 tahun setelah musa dan 1200 tahun setelah daud :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terus Alkitab yg terakhir apa ??? Kan berarti yg terakhir juga ngikutin dari awal

      Hapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.